[Inspirasi] Tak Mau Sekolah Karena Tak Punya Mobil
Seorang anak yang duduk di kelas 5 SD tiba-tiba ngambek, tak mau lagi berangkat ke sekolah. Dia merasa malu karena semua temannya diantar pa...
https://lintobaro.blogspot.com/2014/09/inspirasi-tak-mau-sekolah-karena-tak.html
Seorang anak yang duduk di kelas 5 SD tiba-tiba ngambek, tak mau lagi berangkat ke sekolah. Dia merasa malu karena semua temannya diantar pakai mobil. Sementara dirinya hanya diantar dengan sepeda butut oleh ibunya yang miskin.
"Pokoknya aku tak mau sekolah lagi. Malu. Diejek sama teman-teman!" ujarnya ketika ibunya mendesaknya agar tetap bersekolah.
Si ibu tersenyum bijak dan membelai rambut si anak. Dia berkata, "Nak, kamu tahu kenapa Ibu penuh semangat menyekolahkan kamu? Kenapa ibu sangat bersemangat mengantar kamu sekolah, walau hanya dengan sepeda butut itu?"
Si anak menggeleng. "Enggak tahu!"
"Ketahuilah, Nak. Jika kamu tak mau bersekolah lagi, maka nanti ketika kamu sudah jadi ibu, anak kamu akan bernasib sama sepertimu. Kamu hanya bisa mengantar dia ke sekolah naik sepeda butut. Tapi jika kamu terus bersekolah, maka nanti jika kamu sudah jadi ibu, insya Allah kamu bisa mengantar anak kamu ke sekolah dengan mobil paling mewah.
Sekarang kamu pilih yang mana? Mau ngantar anak kamu ke sekolah pakai sepeda butut, atau mobil mewah?"
Si anak tertegun oleh ucapan ibunya. Dia jadi sadar bahwa selama ini dia tidak bersyukur. Seketika, semangat untuk bersekolah pun muncul lagi. Dia bertekad untuk berjuang keras, agar kelak hidupnya bisa sukses.
NB: Cerita di atas adalah sebuah kisah nyata yang pernah dimuat di majalah Reader Digest. Si anak kini sudah menjadi seorang tokoh yang sangat sukses.
"Pokoknya aku tak mau sekolah lagi. Malu. Diejek sama teman-teman!" ujarnya ketika ibunya mendesaknya agar tetap bersekolah.
Si ibu tersenyum bijak dan membelai rambut si anak. Dia berkata, "Nak, kamu tahu kenapa Ibu penuh semangat menyekolahkan kamu? Kenapa ibu sangat bersemangat mengantar kamu sekolah, walau hanya dengan sepeda butut itu?"
Si anak menggeleng. "Enggak tahu!"
"Ketahuilah, Nak. Jika kamu tak mau bersekolah lagi, maka nanti ketika kamu sudah jadi ibu, anak kamu akan bernasib sama sepertimu. Kamu hanya bisa mengantar dia ke sekolah naik sepeda butut. Tapi jika kamu terus bersekolah, maka nanti jika kamu sudah jadi ibu, insya Allah kamu bisa mengantar anak kamu ke sekolah dengan mobil paling mewah.
Sekarang kamu pilih yang mana? Mau ngantar anak kamu ke sekolah pakai sepeda butut, atau mobil mewah?"
Si anak tertegun oleh ucapan ibunya. Dia jadi sadar bahwa selama ini dia tidak bersyukur. Seketika, semangat untuk bersekolah pun muncul lagi. Dia bertekad untuk berjuang keras, agar kelak hidupnya bisa sukses.
NB: Cerita di atas adalah sebuah kisah nyata yang pernah dimuat di majalah Reader Digest. Si anak kini sudah menjadi seorang tokoh yang sangat sukses.
