lintobaro
Loading...

Passion & Love

Beberapa waktu lalu saya iseng membaca artikel tentang passion yang ternyata cukup menarik. Bahwa ada dua aliran yang memahami passion...



Beberapa waktu lalu saya iseng membaca artikel tentang passion yang ternyata cukup menarik. Bahwa ada dua aliran yang memahami passion dari dua sisi yang berlainan.

Yang pertama disebut aliran “passion mindset”. Jargon populernya adalah “follow your passion”. Temukan passion-mu, geluti, maka dijamin akan sukses bahagia. Begitu kira2.

Sedangkan aliran kedua adalah “craftsman mindset”. Dipopulerkan oleh Cal Newport, aliran kedua ini justru menganggap jargon “follow your passion” menyesatkan. Dengan argumen2nya, Newport menyebut bahwa yang ideal seharusnya adalah kita mencintai apa yang kita kerjakan. Be very good at it, kemudian passion akan menyusul sebagai efek samping. Dan tentu saja sukses serta bahagia.

Bila seorang pekerja beraliran “passion mindset”, maka kalau ia tidak sukses di pekerjaannya, maka biasanya yang disalahkan adalah passion/pekerjaannya: “Ah, emang ternyata passion saya bukan di sini.” Sebaliknya, “craftsman mindset” menciptakan pekerja2 yang berjiwa craftsman: tekun, ulet, tidak mudah putus asa.

Lalu apa hubungan antara passion dengan cinta?

Ini yang tiba2 terlintas di benak saya. Sekilas tampaknya tak ada hubungan sama sekali, tapi passion dan cinta menurut saya ibarat saudara kembar.

Mari kita lihat. Bahasan 2 aliran passion sebenarnya sangat sangat mirip dengan 2 aliran cinta, sebut saja “true-love mindset” dan “seeding-love mindset”. Tanpa dibahas panjang lebar, biasanya orang sudah paham 2 madzhab ini

Pertanyaannya, aliran manakah yang benar?

Saya tidak punya data, apalagi bukti ilmiah. Jadi ini hanya berdasar naluri saja. Menurut saya, dua-duanya benar, dua-duanya ada. Tapi jumlahnya beda jauh. Di kehidupan nyata, JAUH lebih banyak tipe kedua alias craftsman/seeding-love.

Yang jadi masalah, untuk urusan cinta, media kebanyakan mempopulerkan aliran true love, sehingga kita mempersepsikan bahwa itulah yang IDEAL dan TAK ADA opsi lain.

Gunung kan kudaiki, lautan kusebrangi, demi menemukan cinta sejati. Aduh maaf, saya jadi agak mules …

Coba tanyakan ke pasangan2 bahagia yang sudah nikah puluhan tahun. Saya yakin hampir semua berpendapat menemukan pasangan yang cocok itu hanya 1% dari syarat pernikahan bahagia. 99%-nya sabar (ini agak bercanda)

Makanya saya tidak heran sama sekali dengan pasangan2 yang awalnya belum punya “chemistry” sama sekali sebelum nikah. Mereka biasanya hanya bermodal testimoni orang lain bahwa calon istri/suaminya orang baik, lalu ketemu satu-dua kali. Tapi nyatanya menjadi keluarga bahagia, langgeng. Mereka sukses menjadi “craftsman of love”.

Pesan tulisan ini sederhana sebenarnya. Buat yang baru ancang2 mau nikah, bimbang pilih pasangan: jangan terlalu khawatir, jangan panjang2 mikirnya. Find a good (not necessarily the best) one, go get married, and seed the love.

Coretan sederhana newbie of love.

Dipersembahkan untuk para “craftsman of love”.
Motivasi 6611610239141309435

Posting Komentar Default Comments Disqus Comments

emo-but-icon

Beranda item

Facebook

Statistics

Total Tayangan Halaman