lintobaro
Loading...

Redenominasi Rupiah dan Dampaknya terhadap Rencana Keuangan

Redenominasi dan sanering Kedua istilah tersebut sering digunakan oleh banyak orang silih-berganti, seakan-akan memiliki makna yang sama. B...

Redenominasi dan sanering
Kedua istilah tersebut sering digunakan oleh banyak orang silih-berganti, seakan-akan memiliki makna yang sama. Berdasarkan buku Economics dari Case and Fair, Redenominasi adalah mengganti satuan mata uang lama dengan mata uang baru dengan sejumlah unit dikonversi menjadi 1 unit mata uang baru. Bingung? Jelasnya begini, jika semula harga satu ekor ayam negeri adalah Rp. 25,000, maka setelah redenominasi harganya menjadi Rp. 25. daya beli Anda tidak berkurang.

Sebelum kebijakan redenominasi dilakukan, pemerintah akan mengganti seluruh uang beredar, dan hanya memberlakukan fisik uang baru setelah redenominasi. Di Negara lain yang pernah melakukan redenominasi, diberlakukan istilah “new” dan “old”, seperti kasus New Taiwan dollar vs Taiwan dollar, atau bahkan mengganti total namanya seperti Deutsche Mark menjadi Euro.

Nah, lain halnya jika setelah redenominasi dilakukan, Anda tidak lagi bisa membeli satu ekor ayam negeri dengan uang Rp. 25, maka prakteknya sudah berubah menjadi devaluasi atau bahasa Belandanya,Sanering. Contohnya, harga satu ekor ayam negeri setelah redenominasi menjadi Rp. 40, bukan Rp. 25. Artinya, harga ayam ekuivalen Rp. 40,000 atau naik 60%. Jadi, sangat berbeda kasusnya dengan redenominasi murni.

Redenominasi murni seharusnya tidak berdampak negatif terhadap rencana keuangan Anda. Ingatlah selalu dengan tujuan berinvestasi dan terus melakukan cicilan investasi secara reguler. Simpanan di tabungan untuk kebutuhan jangka pendek, menabung di deposito dan reksadana untuk kebutuhan 2 – 5 tahun lagi, dan berinvestasi di berbagai produk keuangan, properti serta logam mulia untuk tujuan diatas 5 tahun.

Posting Komentar Default Comments Disqus Comments

emo-but-icon

Beranda item

Facebook

Statistics

Total Tayangan Halaman