lintobaro
Loading...

3 Cara Punya Bisnis

Berbisnis alias memiliki usaha bisa jadi merupakan impian terpendam sebagian besar dari Anda. Namun, keraguan seringkali timbul akibat mera...

Berbisnis alias memiliki usaha bisa jadi merupakan impian terpendam sebagian besar dari Anda. Namun, keraguan seringkali timbul akibat merasa tidak punya “darah bisnis” atau sudah masuk ke wilayah comfort zone dalam pekerjaan saat ini. Untuk punya bisnis, Anda tidak harus secara fisik melakukan semua proses usaha sendirian. Apa saja pilihan yang Anda punya? Simak tulisan berikut.

1. Beralih ke Wirausaha

Jika menjadi seorang wirausahawan adalah pilihan Anda, maka yang wajib ditempuh adalah membuat rencana bisnis yang komprehensif. Rencana ini harus menjawab What product, Who is the target, How to market, dan pastinya Financial projection.

Hal terpenting yang harus Anda sadari bahwa setiap bisnis pasti mengandung resiko. Bahkan bila Anda sudah mendapatkan keuntungan, bukan tidak mungkin tahun depan Anda mengalami kerugian. Seorang wirausahawan membutuhkan pengetahuan dan persiapan awal yang lebih mendalam dan sedikit trial-errordalam mengetahui produk /jasa apa yang laku di pasaran. Anda juga harus menyusun dari awal program pemasaran serta mendidik sendiri seluruh tenaga yang bekerja untuk bisnis Anda.

Untuk metode bisnis ini, Anda wajib memisahkan antara keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Meski usaha rumahan, pisahkan persentase pemakaian listrik untuk rumah tangga dan bisnis. Jika Anda punya kredit usaha, selalu bayar cicilan pokok serta bunga dari pemasukan bisnis, bukan uang pribadi.

2. Menjadi Silent Partner

Secara sederhana, Anda hanyalah menyuntikkan modal kedalam suatu perusahaan atau usaha. Setiap tahun, Anda berhak mendapatkan dividen yang mungkin dibayarkan 1 kali atau 2 kali. Berbeda dengan menjadi wirausahawan, Anda tidak mendapat gaji dari bisnis ini. Jadi, keuntungan yang diperoleh hanyalah dalam bentuk dividen atau bagi hasil saja.

3. Berbisnis melalui saham

Nah, bentuk ketiga dalam berbisnis sebetulnya bisa dengan cara investasi di saham secara langsung. Secara logis, investasi di saham perusahaan terbuka hampir mirip dengan menjadi silent partner. Anda membeli saham, tercatat sebagai pemegang saham, dan setiap tahun kemungkinan mendapatkan dividen.

Sedikit berbeda dengan terjun langsung jadi wirausahawan, tugas Anda hanyalah melakukan analisa fundamental dan teknikal untuk mengetahui industri apa yang cocok menjadi bisnis Anda. Alih-alih harus repot dan menanggung resiko seperti ditipu supplier, uang dibawa kabur pegawai, dan lainnya, resiko Anda hanyalah sebatas modal awal bisa jadi melorot jika harga saham turun. Namun, modal Anda juga berpotensi melambung hingga 500% dalam 10 tahun.

Jadi, mana yang Anda pilih? Semoga bermanfaat.
Bahan Kuliah 1102537537735581880

Posting Komentar Default Comments Disqus Comments

emo-but-icon

Beranda item

Facebook

Statistics

Total Tayangan Halaman